Pemprov Banten Kampanyekan konsumsi pangan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) ke Sekolah Dasar
MAHARDHIKAnews.com BANTEN, – Pemerintah Provinsi Banten kampanyekan penganekaragaman konsumsi pangan sebagai upaya dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengkonsumsi aneka ragam pangan dengan prinsip beragam bergizi seimbang dan aman. Kegiatan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) ini merupakan pelaksanaan dari Program Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) Goes to School yang dilaksanakan mulai dari tingkat sekolah dasar.
“Hari ini kita lakukan bagaimana mengedukasi, memotivasi sejak dini tentang makanan beragam, bergizi, seimbang dan aman yang sasaran pemahamannya bukan ibu-ibu saja tapi pada anak-anak sedini mungkin,” jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Aan Muawanah seusai membuka acara B2SA Goes to School di SDN Kelapa Dua, Kagungan, Kota Serang, Rabu (09/08/2023).
Aan menyampaikan, kegiatan ini juga merupakan upaya Pemprov Banten dalam rangka pemenuhan kebutuhan nutrisi, dan gizi anak. Sehingga anak-anak bisa beraktivitas dengan sehat, aktif dan produktif.
“Kadang anak-anak itu makan tergantung selera bukan tergantung kecujupan nutrisi bagi kebutuhan tubuhnya. Dan melalui kegiatan ini, kita sosialisasikan kandungan gizi yang terdapat pada makanan-makanan yang dikonsumsi dari pangan lokal di sekitar kita, dan bagaimana pola makan yang baik bagi anak-anak seusia mereka. Bagaimana dan dimana saja terdapat sumber-sumber protein, vitamin, mineral dan karbohidrat yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan aktifitas, berfikir, metabolisme tubuh yang baik,” jelasnya.
Aan berharap, dengan edukasi pemenuhan gizi pada anak ini akan menciptakan generasi muda yang siap untuk melaksanakan pembangunan khususnya pembangunan di Provinsi Banten, sebagai insan yang sehat, aktif, produktif berkelanjutan.
“Bagaimanapun mereka adalah sumber daya kita ke depan. Dengan tubuh sehat dan kuat kita bisa mencapai apa yang diharapkan,” ungkapnya.
Ditambahkan, kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh pangan ini juga perlu kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya orang tua yang memiliki peran penting dalam menentukan asupan makanan pada anak sehari – hari.
“Kita juga terus melakukan edukasi kepada para orang tua. Bagaimana mengolah pangan itu agar anak-anak tertarik memakan makanan yg memiliki gizi,” kata aan.
Pada kesempatan itu juga, Aan menghimbau kepada seluruh siswa dan orang tua untuk melakukan gerakan stop boros pangan. Ia menyatakan, kebiasaan membuang-buang makanan atau membeli pangan secara berlebihan ini bisa merugikan diri sendiri dan orang lain di masa yang akan datang.
“Alangkah ironisnya kita makan berboros-boros menyimpan bahan makanan sebanyak-banyaknya di lemari es yang akhirnya tidak sempat dimasak dan menjadi busuk, sementara masih banyak saudara- saudara kita tang kekurangan pangan, atau mengambil porsi makan yang berlebihan, tidsk termakan akhirnya terbuang,” ungkapnya.
Pada Kegiatan B2SA Goes to School ini juga para siswa/i diberikan telur rebus dan susu sebagai sosialisasi pentingnya makanan B2SA. Selain itu, kegiatan sosialisasi ini dilanjutkan dengan dongeng anak yang menceritakan sehat memakan makanan B2SA dan pembagian doorprize bagi siswa/i yang bisa menjawab pertanyaan.
Sementara itu, Kepala SDN Kelapa Dua Imas Diningsih menyampaikan, kegiatan merupakan satu kesempatan bagi siswa siswi dan para tenaga pengajar untuk berkontribusi dalam menciptakan generasi muda yang kuat di Provinsi Banten.
“Alhamdulillah rasanya sekolah kami mendapatkan telur kuningnya. Saya senang sekali dengan kegiatan ini, mudah-mudahan kita bisa mencapai tujuan kita,” ungkapnya.
Imas menyampaikan, pihaknya sangat antusias sekali dalam mengikuti kegiatan baik para orang tua yang hadir atau siswa siswi itu sendiri. Sehingga ia harap, kegiatan ini tidak berhenti saat ini saja tetapi mampu menjadikan program yang berkelanjutan di SDN Kelapa Dua ini.
“Ya, nanti kita juga melalui upacara hari Senin, dan khutbah Jumat coba kita gali lagi kegiatan ini sehingga kita bersama-sama bisa menciptakan generasi muda yang kuat di Provinsi Banten,” pungkasnya. (Ngkong)