Jelang Masa Jabatan Berakhir, Ganjar Instruksikan Pemkab Konsisten Turun ke Masyarakat Buat Tangani Stunting

MAHARDHIKAnewa.com BREBES JATENG, – Masa jabatan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo akan habis pada 5 September mendatang. Namun demikian, percepatan penurunan angka stunting tetap terus dilakukan.
Sebab itu Ganjar meminta jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang ada di Jateng tetap konsisten turun ke masyarakat untuk penanganan dan pencegahan stunting. Salah satunya di Kabupaten Brebes.
“Ini sekarang lagi digenjot. Maka saya minta kepada Pemkab Brebes sering-seringlah, turun ke masyarakat,” kata Ganjar usai menghadiri temu Forum Kader Posyandu Indonesia (FKPI) di GOR Sasana Adikarsa, Kabupaten Brebes, Jateng, Kamis (10/8/2023).
Selain turun ke masyarakat, Ganjar juga meminta jajaran Pemkab untuk membuka ruang aduan seluas-luasnya agar masyarakat bisa mendapatkan layanan dari pemerintah secara cepat dan tepat.
“Reformasi birokrasinya, bikin birokrasi dari Pemkab Brebes proaktif, bukakanlah seluas-luasnya,” kata Ganjar.
Di Kabupaten Brebes sendiri, Ganjar berhasil mendorong berbagai program lokal penanganan stunting seperti Gerakan Atasi Stunting Donasi Telur (Gaspol), Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), hingga Bapak Asuh.
Lewat program-program tersebut, Ganjar berharap Pemkab Brebes terus merespons aspirasi dan kebutuhan masyarakat dengan cepat. Sehingga penanganan dan pencegahan stunting bisa dilakukan secara cepat.
“Karena wilayahnya luasnya gede, penduduknya banyak, dan mereka butuh menyampaikan, respons dengan cepat, kalau itu bisa dilakukan insya Allah tidak sulit,” kata Ganjar.
“Begitu tidak menyelesaikan, ada provinsi. Begitu tidak bisa menyelesaikan, ada pusat. Begitu masih sulit, ada kok relawan-relawan yang bekerja. Banyak sekali yang dilakukan, tapi harus mau membuka diri,” pungkasnya.
Ganjar sendiri telah menggulirkan berbagai program penurunan stunting seperti Jo Kawin Bocah, JateNG GayeNG NginceNG woNG meteNG (5Ng), pengukuhan tim percepatan penurunan stunting, hingga penyaluran beras fortifikasi.
Berkat berbagai upayanya, Ganjar berhasil menurunkan 51 persen angka stunting selama empat tahun terakhir. Selama empat tahun itu pula angka stunting selalu konsisten mengalami penurunan.
Berdasarkan perhitungan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), pada 2018 tingkat stunting di Jateng berada di angka 24,4 persen, setahun kemudian pada 2019 turun menjadi 18,3 persen.
Persentase kembali turun pada 2020 menjadi 14,5 persen, kemudian pada 2021 turun menjadi 12,8 persen, dan terakhir pada 2022 di angka 11,9 persen. (Ivan)