Kala Ganjar ‘Dicegat’ Sarapan – Ngopi Bareng Warga : Dengar Curhatan Selesaikan Persoalan Desa di Pati

MAHARDHIKAnews.com PATI JATENG, – Ngopi sekaligus sarapan bareng warga kembali dilakukan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo untuk menyerap aspirasi yang ada di daerah-daerah, khususnya di desa.
Bertempat di Desa Tanjunganom, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jateng, Ganjar mendengarkan berbagai masukan dan aspirasi setelah menginap di rumah warga Sabtu (5/8) malamnya.
“Tadi malam saya nginap desa, di Pati ini. Tradisinya sebenarnya gampang. Kalau kita bisa mengobrol dengan warga, mendengarkan warga, keluar semua,” kata Ganjar di lokasi, Minggu (6/8/2023) pagi.
Satu per satu warga mendapatkan kesempatan berdialog dengan Ganjar untuk menyampaikan aspirasinya selama ini. Mulai dari sektor pendidikan, insfrastruktur, pertanian, hingga kebersihan lingkungan.
Berbagai aspirasi itu langsung direspons cepat oleh Ganjar. Gubernur berambut putih itu dengan sigap memberikan jawaban terhadap banyak aspirasi yang disampaikan warga, sehingga bisa langsung dieksekusi.
“Tadi disampaikan ‘Oh iya banyak Pak yang membuang sampah ke sungai. Ayo mulai sekarang diperbaiki. Tadi langsung muncul ide bak sampah, tinggal dieksekusi. Tapi mesti ada yang ngawal, siapa yang ngawal? Bisa kelompok masyarakat, tokoh desanya, warganya, pemudanya,” kata Ganjar.
Ganjar juga meyerap aspirasi lain terkait peningkatan kapasitas UMKM warga. Ganjar pun menjelaskan saat ini pemerintah memiliki banyak program, sehingga para pelaku UMKM bisa langsung mengajukan program tersebut.
“Terus kemudian ketemu juga umpama butuh peningkatan kapasitas, tapi mereka tidak tahu ke mana kalau mau dapat bantuan. Bisa ke DPRD, tanyain. Atau langsung ke pemerintah, kirimnya ke pusat. Maka pemerintah daerah mesti mengawal,” kata Ganjar.
Selain menyerap aspirasi, Ganjar juga mengedukasi warga terkait persoalan yang kerap dirasakan warga desa setempat. Salah satunya di bidang pertanian, di mana pupuk subsudi sulit didapatkan.
Ganjar pun menyampaikan bahwa saat ini subsidi pada beberapa jenis pupuk memang sedang dikurangi pemerintah. Namun di samping itu, ada juga persoalan yang timbul karena penyalahgunaan pupuk bersubsidi.
“Tapi tadi ngaku ‘Pak biasanya yang dua hektar ngaku diakali. Satu atas nama suami, satu atas nama istri, mungkin yang lain anak dan sebagainya’. Pengakuan-pengakuan ini menurut saya menjadi indikator sistemnya mesti diperbaiki,” kata Ganjar.
Edukasi diberikan Ganjar sebagai bentuk refleksi terhadap persoalan-persoalan yang ada di desa. Ganjar berharap seluruh aspirasi positif masyarakat dapat direalisasikan di masa-masa mendatang.
“Tapi sebagai pemerintah tentu yang ada di pikiran saya, di hati saya ini mesti diselesaikan. Maka fungsi aparatur harus turun untuk mengawasi dan menegakkan aturan,” pungkas Ganjar.
Muntafiah, salah seorang warga Desa Tanjunganom berterima kasih kepada Ganjar. Menurut guru TK itu, aktivitas Ngopi Bareng Warga sangat membantu masyarakat menemukan solusi atas persoalan desa, terlebih Ganjar punya sikap humble dan melayani.
“Jadi antara kami yang rakyat biasa bisa bertemu dengan Pak Ganjar yang notabenenya memang beliau bukan orang sembarangan juga. Jadi adalah sebuah kebanggaan buat kami,” katanya.
Di penghujung masa jabatannya sebagai Gubernur, Muntafiah mendoakan Ganjar selalu sukses dan dapat menebarkan manfaat-mangaat lain kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Pengennya tuh orang-orang seperti Pak Ganjar tetap berada di pemerintahan bisa ngayomi wong cilik gitu loh,” imbuhnya. (Ivan)