Prihatin Dengan Gerakan Islam Radikal, H. Fathur Rahman Support PD PKPNU ke 1 di Pondok Aren
MAHARDHIKAnews.com KOTA TANGSEL, — Kegiatan Pendidikan Dasar Pelatihan Kepemimpinan Penggerak Nahdlatul Ulama ( PD PKPNU ) kesatu MWC Pondok Aren resmi dibuka, Jum’at (06/12) di Ponpes Al Ikhwaniyah Jurangmangu Barat Tangsel.
Dalam sambutannya, ketua Panitia Pelaksana PD PKPNU H. Fathur Rahman yang juga merupakan pemilik dan pengelola Omah Singgah NU Al Fath menyampaikan harapannya.
Baginya, dia cukup menjadi NU kultural saja sebagaimana yang dijalaninya selama ini. Meski berasal dari keluarga NU, dirinya memang belum berminat untuk masuk ke dalam jajaran pengurus atau struktural NU.
Namun karena keprihatinannya melihat perkembangan beberqpa kelompok yang menganut paham radikalisme dalam beragama hendak merubah sistem dan tatanan masyarakat yang sudah toleran dan saling menghargai menjadi tatanan pemahaman yang tunggal. Bahkan ada beberapa kelompok yqng juga bercita-cita merubah ideologi negara dari ideologi Pancasila ke ideologi lain. Atas dasar inilah maka dirinya pun akhirnya berkenan masuk dan mengurusi NU Struktural.
“Mohon ma’af buat semua, saat ini dihadapan ponpes Al Ikhwaniyah yang jelas beraliran Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah dan kampung santri, tapi dibelakangnya sudah berdiri Masjid Usman Bin Affan, dimana jamaahnya banyak berasal dari luar Ceger. Padahal disebelah-sebelahnya sudah banyak masjid. Tapi ya salah satu ciro khas mereka adalah kalau ada kesempatan ya bangun masjid atau menyerobat masjid lain” kata H. Fathur.
Lanjutnya, “Sedangkan di depan ponpes sudah berdiri Sekolah Tinggi Agama Islam Abu Bakar, yang oleh banyak masyarakat disebut kelompok Salafi. Itu artinya mereka sudah berani head to head dengan kita” imbuhnya.
Tidak hanya itu, dia juga mengambil beberapa contoh perkembangan aliran di luar Ahlussunah waljama’ah Annahdliyah yang sedemikian pesat.
“Di Jombang sendiri sebagai jantungnya NU sudah sangat banyak aliran di luar NU yang berkembang. Jika hal ini dibiarkan maka bisa jadi anak cucu kita, bisa tak lagi mengenal NU” tandasnya.
Karena keadaan inilah, maka dirinya yang tadinya tak mau terjun ke NU Struktural mengamini ajakan ketua MWC NU Kyai Toha dan Sekretaris PCNU Tangsel Kyai Muzahir untuk jadi ketua panitia acara ini.
“Semoga dengan kegiatan ini akan semakin banyak lahir kader-kader penggerak yang bisa menjaga umat dalam moderasi beragama yang selama ini telah dirawat dan dijaga oleh para pe diro dan Ulama-Ulama NU” pungkas H. Fathur Rahman.
Dalam kegiatan PDPKNU ke 1 MWC Pondok Aren dan ke 8 PCNU Tangsel ini, 75 peserta dinyatakan fix ikut dari 105 orang yang mendaftarkan diri.
Tentu ini masih jauh dari target ketua PCNU Tangsel Kyai Abdullah Mas’ud, yang mengharapkan ada 1000 kader NU di tiap MWC atau pengurus Kecamatan.
“Berarti di MWC NU Pondok Aren ini harus 9 kali lagi mengadakan PD PKNU kembali agar target ini bisa tercapai” tegas Kyai Mas’ud saat memberikan sambutan.
Meski begitu dirinya memberikan apresiasi yang tinggi karena MWC Pondok Aren berhasil “pecah telur” dengan adanya PD PKPNU perdana ini.
“Semoga para kader yang lulus bisa menjadi penggerak NU di masyarakat agar lebih banyak yang mengenal NU dan ajarannya. Sehingga tujuan dari para muasis NU bisa kita laksanakan” terangnya. (Ivan)