Januari 26, 2025

SMKN 6 Tangsel Gelar Perpisahan Keluar, Bagi Yang Tidak Mengikuti Wajib Bayar Satu Juta Untuk Mengambil SKL

IMG_20230608_154046
Spread the love

MAHARDHIKAnews.com TANGERANG SELATAN – Setelah menghadapi Ujian Akhir Nasional tingkat SLTA selalu digelar acara perpisahan atau Wisuda. Kegiatan tersebut hampir setiap tahun dilaksanakan, walaupun dari Dinas Pendidikan telah memberikan himbauan agar acara perpisahan dilaksanakan dilingkungan sekolah.

Akan tetapi masih ada saja pihak sekolah melaksanakan diluar sekolah, seperti yang dilakukan pihak SMAN VI Kota Tangerang Selatan yang menggelar acara perpisahan ke Wisata Gunung Bromo Jawa Timur, dengan beban biaya tanggung jawaban para Murid.

Dimana setiap murid diwajibkan untuk menyetorkan sebesar Rp. 2.100.000,_ (Dua Juta Seratus Ribu Rupiah).
Pada hal belum lama warga Tangsel berwisata ke Goa Guci Tegal Jawa Tengah satu bis mendapatkan musibah.

Ironisnya lagi bagi siswa yang tidak mengikuti acara perpisahan atau siswa tergolong miskin tidak mengikuti acara perpisahan begitu akan mengambil tanda kelulusan harus membayar Rp.500 ribu hingga satu juta rupiah.

Masalah tersebut membuat para wali murid yang tergolong tidak mampu hanya bisa mengelus dada saja.
Namun meski sudah dilaksanakan, sebagian orang tua murid termasuk ketua Komite Sekolah sangat menyayanglan hal ini terjadi. Masalahnya karena biaya keberangkatan wisata ini tanpa adanya rapat dan persetujuan orang tua murid.

“Kita ga ada rapat sama sekali pak masalah biaya dan tujuan wisata ini,” terang Indri salah satu wali murid,Kamis(8/6/23).

Lanjut Indri menjelaskan, tujuan wisatanya kan bisa yang dekat saja, sehingga biaya yang harus dikeluarkan tidak besar, sehingga tak membuat berat keuangan orang tua murid”, papar Indri lagi.

Dan yang lebih Indri sesalkan lagi adalah, adanya pungutan bagi para siswa/i yang tidak ikut ke Gunung Bromo harus membayar Rp 500 hingga satu juta rupiah untuk bisa mendapatkan SKL ( Surat Keterangan Lulus ).

“Ini kan terlalu pak. Sudah tahu kita tidak ikut karena tidak punya uang malah di minta lagi untuk nebus ijazah dengan alasan untuk menutupi kekurangan biaya tour” tambahnya.

Sementara itu Kepala Sekolah SMKN 6 Tangsel saat akan di konfirmasi terkait hal tersebut menurut salah satu guru mengatakan tidak ada ditempat,yang ada hanya para dewan guru.
Salah satu dewan guru bidang Agama saat dikonfrmasi tentang kegiatan perpisahan keluar sekolah menjawab,

“Saya tidak tahu masalah ini,tanya saja kepada kepala sekolah besok,”tutur Aan guru bidang Agama, Kamis(8/6/23).

Yang sangat eronisnya seorang pendidik menerima tamu dengan gaya seperti orang yang tidak memiliki pendidikan, dengan gaya arogan tanpa mempersilahkan awak media duduk terlebih dahulu, Aan langsung meminta awak media untuk bicara.

Sedangkan para wartawan saja mendapatkan pendidikan bagaimana bila akan konfirmasi. Apa guru Agama tidak mendapatkan pendidikan sopan santun ?. Jika begitu adanya bagaimana ya muridnya. (ivan)