Mike Tyson: Allah Tak Butuh Saya, Namun Saya Butuh Allah
MAHARDHIKAnews.com – “Saya sangat bersyukur bisa menjadi seorang muslim. Allah tak butuh saya, namun saya butuh Allah” kata – kata itu meluncur dari lisan Mike Tyson atau Malik Abdul Aziz setelah memeluk agama islam. Sang juara tinju dunia yang begitu fenomenal di saat jayanya ketika sudah memeluk agama islam.
“Insya Allah, Allah akan terus memberkati saya untuk ada di jalan yang lurus,” ujar Tyson dalam wawancara dengan FOX411.
Setelah memeluk Islam, Tyson memang berusaha keras untuk jadi muslim yang taat pada perintah agama. Tapi, Tyson menyadari bahwa ia masih memiliki banyak kekurangan
“Saya berusaha menjadi orang yang lebih baik. Saya seharusnya beribadah lebih banyak. Bila misalnya saya beribadah 3-4 kali sehari, maka seharusnya bisa beribadah lima kali sehari,” tutur Tyson dalam sebuah wawancara dengan Ringside TV tidak lama setelah ia keluar dari penjara.
Setelah masuk Islam, Tyson sendiri masih terus berkutat dengan kontroversi. Ia menggigit kuping Evander Holyfield, menyerang seorang warga di Maryland, memukul seorang bodyguard dalam sesi konferensi pers lawan Lennox Lewis, hingga menyatakan bangkrut pada 2003.
“Saya adalah sosok yang tak pernah bisa menjadi sosok rendah hati. Kata rendah hati tak ada dalam diri saya. Bila saya rendah hati, maka saya tak akan melontarkan kata ‘rendah hati’ untuk mendapatkan pengakuan,” tutur Tyson dalam wawancara dengan Fox411 news terkait perangai dan perilakunya.
Namun Tyson terus berusaha belajar menjadi muslim yang baik. Tyson bertekad untuk bisa menjadi muslim yang menjalankan seluruh perintah dalam agama Islam. Tyson pun berkesempatan pergi ke Tanah Suci pada 2010 silam.
Selain sholat dan naik Haji, Tyson berusaha menjalankan ibadah puasa dengan baik. Tyson juga aktif membantu rekan-rekannya yang ingin mengenal Islam. Pada 2014, Tyson dikabarkan ikut membantu O.J Simpson, atlet american football (NFL) yang dipenjara, untuk mengenal islam lebih dekat.
Tyson pun selalu membela agamanya saat Islam terus mendapat tekanan karena lekat dengan aksi-aksi terorisme.
“Saya sangat terkejut. Semua memahami citra buruk yang ditempatkan kepada Islam. Banyak pengikut islam yang sangat saleh yang patut untuk dicintai dan dihormati.”
“Agama tidaklah buruk. Hanya oknum orang yang membuat suatu agama buruk,” ucap Tyson.
Tyson tahu dalam setiap tindakannya, seorang muslim akan selalu diawasi oleh Sang Pencipta.
“Orang bisa saling menilai, namun Allah tahu apa yang ada di dalam hati kita,” ujar Tyson.
“Jika mereka mengajarkan Islam padaku sebelum aku di dalam penjara, maka akan mustahil bagiku menjadi taat karena hidupku sangat bebal dan penuh dengan kesenangan. Saat aku di dalam penjara, egoku hilang dan jiwaku mulai bersih dan aku mulai merasa kesepian namun Islam telah membebaskanku dari semua itu dan aku tetap merasa makmur sebagaimana dulu sebelum masuk islam. Aku lebih memilih masuk penjara.
“Aku ingin menyampaikan hal penting padamu. Menjadi Muslim bukan berarti aku menjadi malaikat, namun aku akan menjadi orang yang lebih baik karena aku ingin menjauhi delusi dan jika aku berbuat dosa, bukan berarti karena islam itu tidak sempurna namun karena aku lemah dan islam datang menyempurnakanku dari kecacatan” demikian disampaikan Mike Tyson dalam buku biografinya.
(Red)
Sumber : artikel CNN Indonesia “Islam yang Mengubah Mike Tyson” dan IG Komunitas Pecinta Buku