Setelah 1 Tahun DPO, Terduga Teroris Akhirnya Ditangkap Densus 88 di Tangsel
MAHARDIKAnews.com – Terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Jumat siang tadi, diketahui sehari-hari sebagai pengemudi ojek online.
SN dibekuk Densus 88 di rumahnya, di Jalan Cempaka, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan keterangan Ketua RT, pria tersebut sudah lama menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) pihak Kepolisian. Hal tersebut diungkapkan Ketua RT, Agus Sapta.
Penggerebekan yang dilakukan pada Jumat, (20/01) siang berlangsung di dalam rumah berpagar hitam. Pihak Kepolisian disinyalir sudah menyebar petugas di berbagai titik sekitaran perumahan.
Ketua RT Agus Sapta, menyebut pihak Kepolisian sudah melakukan pemantauan sejak pukul 06.00 pagi hari. Dirinya pun mengaku sudah dihubungi pihak Kepolisian sejak malam hari.
Dari jam 6 pagi sudah dipantau, informasi sudah saya sampaikan. DPO ada di dalam rumah, malam saya telpon polisi dan pagi sudah (banyak polisi). Dia (terduga) pergi pagi pulang malam,” ungkapnya, seperti dikutip dari tempo.co
Agus mengatakan saat dilakukan penangkapan pelaku tengah berada di dalam kamar rumahnya. Petugas juga mengamankan beberapa barang bukti.
“Ada dikamar. Dan petugas juga bawa pisau, rekening BCA dan logo bintang arit,” ujarnya.
Terduga teroris sudah jadi DPO sejak setahun lalu
Agus mengatakan pihak Kepolisian sudah mengincar DPO SN sejak tahun lalu. Namun saat itu pihak Kepolisian berdalih Polisi SN merupakan DPO kasus pinjaman online.
“Sudah ditangkap, jadi sebetulnya sudah lama kepolisian sejak setahun lalu datang minta izin memantau DPO. Karena ini dikatakan DPO saya sebagai ketua RT saya membantu kepolisian kebetulan anak ini sering saya lihat,” sebutnya.
Menurut Agus, dari keterangan pihak Kepolisian SN merupakan orang yang berperan sebagai pembeli bahan baku di jaringan teroris tersebut.
“Baru rencana Kepolisian akan ke rumah, untuk menceritakan ke saya. Hanya pelaku utama sudah ditangkap sekarang dan terduga disini sebagai pembeli bahan baku,” usutnya.
Orang tua terduga teroris ramah dan berbaur dengan warga
Meskipun dikenal tertutup, lanjut Agus, terduga pelaku memiliki seorang bapak yang dikenal ramah dan berbaur.
“Jadi memang tertutup, kalau bapaknya masih suka kumpul warga. Kerja di bank sebelum nikah dan nikah dan dia kembali ke sini dari rumah mertuanya. Balik sendirian,” ujarnya.
Agus menambahkan SN merupakan pribadi yang tertutup dan enggan menyapa sesama warga.
“Yang anehnya saya sebagai orang tua ketemu saya engga pernah negor,” tutup Agus. (Ivan)