Oktober 30, 2025

Majelis Khataman dan Sima’an Al Qur’an Omah Singgah NU Al Fath Kembali Gelar Khataman Al Qur’an Bil Ghoib

Screenshot_20240728-183155
Spread the love

MAHARDIKAnews.com KOTA TANGSEL, — Majelis Khataman dan Sima’an Al Qur’an Omah Singgah (Omsing) NU Al Fath yang digawangi oleh Haji Fatur Rahman kembali gelar Khataman Al Qur’an dengan sistem Bil Ghoib (hafalan)

Majelis yang berlokasi di Jl. Garuda 107A Komplek Pajak Jurangmangu Timur ini memang rutin melaksanakan khataman Al Qur’an tiap sebulan sekali, tepatnya tiap Minggu kedua di Musolah Al Fath.

Omah Singgah yang juga merupakan rumah bagi para anak yatim dan dhuafa ini mengkhususkan dirinya untuk mendidik santri putri generasi Islam cinta dengan Al Qur’an.

Pemilik dan pengelola Omah Singgah NU Al Fath dalam sambutannya mengatakan, banyak terima kasih atas kerja sama yang dibangun bersama dengan PC JQH NU ( Jam’iyyatul Qurro Wal Huffazh Nahdlatul Ulama) Tangsel.

“Semoga dengan adanya kerja sama ini, anak-anak kita, khususnya anak asuh yang ada di Omsing NU Al Fath bisa terus melatih dan menjaga hafalan Al Qur’annya’ ucap Haji Fathur.

Dia juga mengingatkan bahwa jangan sampai para santri mwnjadi *mantan* penghafal AlQur’an. Kalau jadi mantan itu

“sakitnya dimana ?” tanya Kyai Fathur. “Sakitnya tuh disini” jawabnya langsung sambil menunjukkan dadanya, Minggu (28/07).

Hal itu pun di sambut dengan senyum tanda mengerti para santri yang ikut acara ini.

Lebih jauh Haji Fathur menerangkan bahwa, Omsing hanyalah persinggahan bagi para santri dan bukan mondok, dengan pola pendidikan 3 W. Yaitu We Can, We Care dan We Share.

“Kita Dapat, Kita Peduli dan Kita Berbagi menjadi motto kita dalam mendidik para santri yang ada di Omsing” imbuhnya.

Lanjutnya, Kita dapat, itu artinya kita bisa saja meraih impian kita dengan kerja keras dan kesungguhan, Kita Peduli itu artinya kita juga bisa memberikan perhatian pada orang disekita kita dan kita berbagi, tentu apa yang bisa kita berikan kita bagi pada orang lain..

“Untuk orang yang berharta kan hanya 10 persen ya wajibnya, sedangkan bagi orang berilmu tentu seratus persen. Karena jika tidak dibagikan itubilmu, kita kan disebut pengkhianat terhadap ilmu” terangnya.

Hadir dalam acara ini anggota Syuriah PCNU Tangsel KH. Jamil. Sedangkan dari PC JQH NU nampak hadir KH. Amirul Yaqin, Rubba’i M. Soleh, Achit Mustaq, dan Said Muhtarom. (Ivan)