KH. Nur Efendi Ar-Rasyid: Tesis Kyai Imad Tak Terbantahkan Kecuali Oleh Orang yang Hatinya Hitam dan Gelap

oppo_16
MAHARDHIKAnews.com KOTA TANGSEL, — Terpilih sebagai Ketua Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah Tangerang Raya (PWI LS), KH. Nur Efendi Ar-Rasyid menegaskan bahwa PWI LS lahir untuk menjaga 4 pilar negara republik Indonesia.
Demikian disampaikannya saat memberikan kata sambutan di acara pelantikan pengurus PWI LS Se-Tangerang Raya di Ponpes Assa’dah Tangsel, Minggu (23/06).
“Allah Subhanahu Wata’ala telah mengirimkan seorang ulama muda yang sangat cerdas, berintegritas dan memiliki tingkat spritual yang bersih dan tinggi untuk menjaga negara kita” ucap Kyai Efendi.
Sebelum masuk dan menjadi anggota hingga terpilih sebagai ketua PWI LS Tangerang Raya, dia mengaku sangat intens memperhatikan dan mengikuti debat yang dilakukan oleh KH. Imaduddin Al Bantani dengan pihak yang mendukung kaum Baalawi dan menyanggah hasil tesis dan penelusuran Kyai Imad.
“Tesis Kyai Imad selain sudah memenuhi 3 unsur sebagai bahan kesimpulan, yaitu fakta sejarah, Manuskrip dan tes DNA, maka sudah seharusnya kita yakin bahwa Baalawi itu bukan keturunan nabi Muhammad SAW” tandasnya.
Dia meyakini bahwa hanya ada 2 kemungkinan bagi orang yang terus mendukung kaum Baalawi, yaitu orang yang hatinya sangat hitam dan gelap, atau dia punya kepentingan dan keuntungan dengan mereka” tegasnya.
KH. Nur Efendi juga menyatakan bahwa adanya Kyai Imad adalah untuk menyelamatkan negeri ini dari rongrongan pihak luar yang bisa membayakan eksistensi 4 pilar negara kita.
“Adanya kaum yang merasa lebih mulia diatas kaum yang lain ini sudah membahayakan 4 pilar negara kita yang berisikan Persatuan dan Kesatuan. Bhineka Tunggal Ika, UUD ’45 dan Pancasila” ulasnya dengan mantab.
Karena itu dirinya mengajak agar para pengurus yang dilantik berkomitmen untuk menjaga dan melaksanakan amanahnya sebagai pengurus PWI LS Tangerang Raya, guna mengawal Tesis Kyai Imad dan negeri ini dari rongrongan kaum yang seperti itu.
“Ini menjadi tugas kita semua agar marwah Walisongo dan fakta sejarah yang diselewengkan demi keuntungan kaum tertentu, bisa kita kendalikan dan atasi sesuai dengan cita-cita negeri ini” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, selain melantik para pengurus, Kyai Imad juga menyampaikan bahwa yang disebut begal nasab itu bukan kita tapi mereka kaum Baalawi.
“Sudah jelas mereka bukan keturunan Rasulullah SAW kok ngaku-ngaku. Jika begitu yang begal nasab siapa ? dia apa kitaaa ?” tanya Kyai Imad pada hadirin.
Mendengar pertanyaan iyu, serempak hadirin menjawab “diaaa…” secara serempak.
Dia juga menegaskan bahwa PWI LS ini hanya memberitahukan bahwa berdasarkan hasil tesis, riset manuskrip dan fakta sejarah kaum Ba’alawi memang bukan keturunan baginda Nabi.
“Mereka hanya cukup membuktikan dengan tes DNA bahwa mereka benar adalah keturunan Nabi seperti halnya para dzuriat Walisongo yang sudah jelas merupakan keturunan dari Isa Al kadzim atau Admatzkan dan Syeikh Abdul Qodir Al Jilan,” tukas Kyai Imad.
Namun sayang hingga saat ini kaum Ba’alwi tak ada yang berani untuk lakukan hal tersebut, tapi malah membuat framing bahwa Kyai Imad dan kawan-kawan hanyalah pembegal Nasab.
Bahkan beberapa oknum Habaib menyebut mereka dengan istilah Yahudi Pesek, Unyil hingga Pengikut Ajaran Iblis. (Ivan)