Januari 26, 2025

Viral Aksi Orasi Puluhan Wartawan di Kantor Kecamatan Kronjo, Ini Kata Ketua JTR Ayu Kartini

IMG_20230915_135248
Spread the love

MAHARDHIKAnews.com KABUPATEN TANGERANG,

Berawal dari beredarnya Video diberbagai Grup Whatsapp yang memperlihatkan beberapa wartawan merasa dilecehkan karena diberikan “Amplop” yang berisi Rp. 10.000 oleh pihak Desa Kronjo, Jum’at (15/09). Hal ini membuat Ketua Umum Himpunan Jurnalis Tangerang Raya (JTR) angkat bicara.

Dalam video tersebut nampak seorang wartawan berorasi karena ‘merasa’ profesi wartawan dilecehkan oleh Kades, karena diberikan amplop berisi uang 10 ribu rupiah.

Belum diketahui secara jelas apa penyebabnya hingga amplop berisi 10 ribu rupiah itu jadi masalah.

“Kantor Desa Kronjo sudah melecehkan kami para wartawan dengan menghargai kami dengan nilai Rp. 10.000 ” ucap salah satu wartawan dalam video tersebut.

Dalam penyampaian aksinya Para wartawan ini meminta agar Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar melakukan evaluasi terhadap para pihak yang terkait dianggap melecehkan profesi wartawan.

Dalam video tersebut juga terlihat para wartawan menggelar aksi di depan pintu masuk Kantor Kecamatan Kronjo. Mereka juga mengumpulkan puluhan amplop dan terdapat sejumlah KTA milik para wartawan.

Nampak hadir Camat Kronjo H. Tibi dan sejumlah stafnya menemui para wartawan yang sedang berorasi dalam aksi ini, Jum’at (15/09). Dia pun menerima dengan baik aksi tersebut.

“Saya menyambut baik kedatangan para rekan wartawan, bagusnya kita bicara secara baik – baik dan terima kasih kami anggap ini sebagai silaturahmi” ujarnya.

Menanggapi video yang beredar ini, Ayu Kartini selaku ketua Himpunan Jurnalis Tangerang Raya (JTR) dan Koodinator Serikat Media Sibet Indonesia (SMSI) Wilayah Tangerang Raya saat diminta tanggapannya mengatakan, sebagai jurnalis kita mestinya bekerja Profesional saja.

“Kita mestinya lakukan saja pekerjaan kita sesuai dengan tupoksi sebagai seorang jurnalis” ujar Ayu, Jum’at (15/09).

Dia juga meminta agar para instansi tidak perlu memberikan amplop karena mencari berita dan menulis berita itu sudah bagian dari tugas seorang jurnalis.

“Adapun jika ingin mengapresiasi karya dari hasil jurnalistik rekan – rekan ya silahkan, dengan catatan tidak menyamaratakan semua jurnalis itu sama. Kita tentu harus tahu mana yang berkontribusi penuh dalam pemberitaan mana yang tidak” imbuhnya

Ayu pun menyesalkan kejadian ini. Ia berharap kedepannya para wartawan bisa menjaga marwah profesinya sesuai dengan kode etik jurnalistik (KEJ) yang sudah ditetapkan oleh Dewan Pers.

“Semoga hal ini menjadi pembelajaran bagi kita semua kedepan selaku jurnalis, agar kejadian ini tak lagi terulang” tutup Ayu. (Ngkong/JTR)