Oktober 19, 2025

Karawang Jadi Wilayah Keempat Terpanas Di Jawa Barat, Suhu Mencapai 35,1 Derajat

IMG-20251018-WA0001(1)
Spread the love

MAHARDHIKAnews.com KAB. KARAWANG, — Cuaca panas kerap dirasakan warga Karawang dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan data BMKG, suhu maksimum di wilayah ini mencapai 35, 1°C dan menjadi yang keempat tertinggi di Jawa Barat.

Suhu tertinggi kesatu terjadi di Cirebon sebesar 36,37°C, disusul tertinggi kedua Bogor sebesar 36,08°C, serta tertinggi ketiga Indramayu dan Bekasi masing-masing 35,61°C.

Kondisi ini menunjukkan udara di sebagian besar wilayah Jawa Barat masih cukup panas pada siang hingga sore hari bahkan sampai malam hari pun masih terasa panas.

Forecaster on Duty Stasion Klimatologi Jawa Barat, Mirnawati Zulaikha, menjelaskan bahwa cuaca panas yang terjadi di sebabkan oleh beberapa faktor alam.

Salah satunya diakibatkan pergeseran posisi semu matahari yang kini berada di sebelah selatan garis khatulistiwa.

“Wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jawa Barat, menerima penyinaran matahari yang lebih langsung dan intens. Hal ini menyebabkan suhu udara meningkat dan terasa lebih menyengat dari biasanya,” Jelas Mirnawati Zulaikha, pada Jumat 17 Oktober 2025.

Selain itu, kondisi langit yang cenderung cerah membuat radiasi matahari menembus langsung ke permukaan bumi tanpa adanya penghalang.

Permukaan tanah pun lebih cepat menyerap panas dan menaikkan suhu udara di siang hari.

“Minimnya tutupan awan membuat panas jadi tidak terhalang. Permukaan daratan, terutama di daerah perkotaan, lebih cepat memanas sehingga suhu terasa lebih tinggi,” sambungnya.

Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah karakteristik daratan di pulau-pulau besar seperti, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang menyimpan panas lebih lama dibandingkan dengan kawasan di pesisir.

Cuaca panas ini juga diperkuat oleh masa pancaroba yang tengah berlangsung.

“Pada masa peralihan musim seperti sekarang, udara cenderung kering dan langit cerah di siang hari. Namun potensi hujan masih ada di sore atau pun malam hari,” kata Mirnawati.

BMKG juga mencatat suhu laut yang mulai menghangat berpotensi meningkatkan penguapan dan energi di atmosfer.

Dalam beberapa minggu kedepan, kondisi ini diperkirakan akan memicu pembentukan awan hujan.

“Meskipun terasa menyengat, fenomena ini masih tergolong normal untuk mass peralihan musim. Panas ekstrim ini justru menjadi tanda awal dari meningkatnya potensi hujan di wilayah Jawa Barat,” pungkasnya. (D-Hunter)