November 13, 2025

Festival Perahu Naga Peh Cun 2576/2025 di Kota Tangerang, Masyarakat Antusias Hadir

IMG-20250601-WA0059
Spread the love

MAHARDHIKAnews.com KOTA TANGERANG, Ribuan warga yang berasal dari segala daerah, dengan antusias memadati bantaran Sungai Cisadane Kota Tangerang untuk menyaksikan kemeriahan Festival Perahu Naga Peh Cun 2576/2025.

Acara yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Boen Tek Bio ini sukses menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan di Kota Tangerang dan sekitarnya, Sabtu (31/05).

Festival Peh Cun di Kota Tangerang dianggap bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momen untuk menghayati nilai-nilai patriotisme dan melestarikan Sungai Cisadane.

Hal ini sebagaimana disampaikan Ketua Panitia Festival Peh Cun, Js. Herlina Wati. Dia berharap agar acara ini dapat memupuk persaudaraan di antara sesama umat.

“Festival ini diharapkan dapat memupuk solidaritas dan persatuan sesama anak bangsa. Sejatinya, festival ini diselenggarakan tidak hanya bagi masyarakat Tionghoa, tetapi juga untuk semua warga Kota Tangerang,” ujarnya.

Acara yang dimulai dengan open ceremony pada pukul 08.00 WIB, dibuka oleh Walikota Tangerang, H. Sachrudin. Serangkaian kegiatan menarik pun diadakan, antara lain sembayang Yue, lempar bakcang, tabur bunga, lomba mendirikan telur, lomba menangkap bebek, dan lomba perahu naga.

“Sembayang Yue merupakan bagian dari kebudayaan Agama Konghucu, di mana matahari tegak lurus dengan bumi. Kami percaya segala sesuatu yang ada di bumi ini sangat bermanfaat bagi kehidupan, salah satunya keajaiban telur bisa berdiri, yang tidak bisa dilakukan di hari lain,” jelas Herlina.

Perlombaan menangkap bebek yang sudah menjadi tradisi diharapkan juga menjadi momen pesta rakyat untuk seluruh masyarakat, bukan hanya umat Konghucu saja.

Dia juga menceritakan sejarah singkat tentang asal mula festival bakcang. Tradisi hari Bakcang diadakan untuk mengenang jasa Qu Yuan, seorang tokoh sejarah patriotik yang melompat ke Sungai Miluo.

Bakcang dilemparkan masyarakat ke dalam sungai untuk mengalihkan perhatian makhluk-makhluk di dalamnya agar tidak memakan jenazah Qu Yuan. Oleh karena itu, bakcang menjadi salah satu simbol perayaan Peh Cun.

“Qu Yuan adalah seorang sastrawan beragama Konghucu yang sangat dicintai oleh masyarakatnya. Masyarakat kemudian membuat makanan yang dibungkus daun bakcang dan membuangnya ke sungai untuk memperingati leluhurnya setiap 5 Mei dengan sembahyang dan mempersembahkan bakcang,” imbuhnya.

Festival bakcang ini merupakan warisan budaya yang diakui oleh pemerintah. Herlina Wati berharap generasi muda dapat meneruskan dan melestarikan kebudayaan ini, yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Boen Tek Bio setiap tahun.

Selain itu, festival Peh Cun diharapkan dapat terus menarik wisatawan domestik maupun mancanegara dan menjadi salah satu pendapatan APBD Kota Tangerang khusunya UMKM.

Kemeriahan festival ini mendapatkan antusiasme tinggi dari masyarakat, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebersamaan, serta mencerminkan keberagaman budaya yang ada di Kota Tangerang. (Ivan)