Oktober 19, 2025

Dampingi Habib Abdullah Dalam Acara Do’a Untuk Bangsa dan Palestina, Heri MS : Palestina Harus Merdeka

Screenshot_20241021-142825
Spread the love

MAHARDHIKAnews.com JAKARTA, — Tokoh Tanah Abang Heri Mulyo Sugiarto (MS) yang selama ini aktif menggelar Tabligh Akbar mengatakan bahwa, Palestina harus menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.

Perkataan itu dilontarkan nya usai mendampingi pimpinan Majelis Nurul Mustofa, Habib Abdullah bin Ja’far Assegaf di masjid Istiqlal Jakarta, dalam acara Do:a untuk Bangsa dan Palestina.

“Kemerdekaan itu hak semua bangsa, karena itu Palestina harus menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat lepas dari penindasan bangsa lain” ujarnya.

Heri MS menyatakan juga bahwa, sebagai sesama umat muslim kita sudah selesai, karena semua muslim bersaudara. Tapi kita bicara sebagai seorang anak bangsa.

“Penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina saat ini harus segera diakhiri. Karena tidak berperikemanusiaan dan berkeadilan” tandasnya.

Sebagai anak bangsa Heri MS merasa sangat prihatin dengan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina saat ini.

Karena itu melalui acara Do:a Bersama Bagi Bangsa dan Palestina kali ini, bisa mendapatkan donasi untuk membantu Palestina.

“Saat ini Palestina membutuhkan saudaranya guna mengatasi kesulitan yang dihadapi. Semoga bantuan kita bisa membuat mereka merasa tidak sendiri,” pungkasnya.

Senada, perwakilan masjid Istiqlal Kyai Buchori menyampaikan rasa terimakasihnya pada Majelis Nurul Mustofa, Yayasan Mer-C dan Eddu-Zillen yang menginisiasi acara ini.

“Kita semua ingin membantu meringankan penderitaan rakyat Palestina terutama yang ada di Gaza akibat seranag Israel” terangnya.

Masjid Istiqlal juga sudah melaksanakan acara bantuan bagi Palestina di waktuyang lain.

“Kita sudah mengumpulkan uang sebanyak 10 Milyar rupiah dalam bentuk obat-obatan, makanan dan lainnya, yang akan segera kita kirimkan” urainya.

Acara yang dihadiri oleh para Habaib, ulama dan masyarakat umum ini memang berencana menggalang dana bagi perbaikan rumah sakit Indonesia yang berada disana dan saat ini dalam keadaan rusak parah.

Rumah sakit yang dibangun pada tahun 2016 oleh hasil dana donasi rakyat Indonesia, menjadi merupakan Rumah Sakit yang terbesar diantara 3 Rumah Sakit yang ada di Gaza Utara.

Namun akibat serangan Israel pada 16 Oktober lalu membuat Rumah Sakit ini tak lagibjsa melayani warga Palestina secara maksimal. (Ivan)