Terkait Rencana PBNU Membentuk tim 5 Atau Pansus PKB, Ahmad Andi Wibowo: Pikir Dulu Gus Sebelum Jenengan Kualat
MAHARDIKAnews.com KOTA TANGSEL, — Adanya kabar rencana Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU) membentuk Tim Lima atau Panitia Khusus (Pansus) sebagaimana yang dikatakan oleh Sekjen Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menuai kritik dari anggota dewan terpilih DPRD Tangsel dari PKB untuk masa bakti 2024-2029, Ahmad Andi Wibowo (Gus Andi).
Menurutnya, alasan Gus Ipul mengadakan Pansus karena hendak meluruskan sejarah dan mengembalikan PKB ke PBNU selaku pemilik sah, sebagaimana tersiar melalui media salah satu media online terlalu mengada-ngada.
“Semua ini karena PBNU melihat bahwa PKB di tingkat nasional suaranya bertambah kuat dan memposisikan sebagai partai pemenang nomor 4 di pemilu 2024 setelah PDIP, Golkar dan Gerindra” ujar Gus Andi.
Lanjutnya, karena PKB dinyatakan kuat, PBNU seolah tidak ikhlas melihat perkembangan partai yang hari ini dipimpin Gus Abdul Muhaimin Iskandar.

“Dalam berita tersebut, saya mensinyalir ada keinginan tersirat bahwa Gus Ipul ingin merebut PKB dari tangan Gus Muhaimin. Maaf Saya katakan; pikir dulu gus, sebelum jenengan kualat !’ tandas Gus Andi.
Dia juga mengatakan bahwa Statement Gus Ipul di berita tersebut, saya anggap memperkeruh Ukhuwah Nahdliyah dan Ukhuwah Wathoniyah dalam menggerakan harokah kebangsaan dan persatuan warga NU khususnya NU yg mendukung PKB.
“Ini malah jadi ga produktif, dan mengganggu sinergitas diantara kita sesama warga NU dan PKB yang selama ini sudah berjalan sangat baik dan dinamis” pungkasnya.
Sebelumnya Gus Ipul melalui pesan tertulisnya di media online detiknews dengan judul ‘PBNU Siapkan Pansus Kembalikan PKB ke NU’ mengatakan, hal ini dilakukan karena selama ini elite-elite PKB dinilai menjauhkan PKB dari Struktural NU.
“Pernyataan para Elite PKB selama ini dinilai sudah ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB” ucap Gus Ipul, Jum’at (26/07), dalam pesan tertulisnya.
PKB sendiri saat ini berada di posisi ke 4 partai terbesar setelah partai Gerindra, Golkar dan PDIP dengan perolehan suara sebanyak 10.61 persen atau 16.115.655 suara. (Ivan)






