Jembatan di Uessi Kolaka Timur Kembali Ambruk, 3 Desa Terancam Terisolir
MAHARDHIKAnews.com – Masyarakat Kecamatan Ueesi dan Uluiwoi Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggra, sulit melakukan aktivitas pasalnya jembatan penghubung antara kedua daerah tersebut sudah tidak layak lagi untuk dilalui.
Jembatan berbahan kayu yang menghubungkan 3 Desa di dua kecamatan tersebut tersebut tidak bisa dilewati kendaraan baik roda empat ataupun roda dua karena sudah ambruk, terpaksa kendaraan harus melewati sungai yang berada di bawah jembatan.
Adapun pejalan kaki masih menggunakan jembatan tersebut dengan segala bahaya yang mengancam karena separuh dari jembatan tersebut sudah ambruk.
Masyarakat sebagai pengguna jembatan berharap jembatan tersebut bisa segera diperbaiki, pasalnya kondisinya yang ambruk tidak bisa dilalui, terlebih jika air sungai aktivitas terancam lumpuh.
Rusaknya jembatan tersebut menghambat aktivitas warga dan para pelajar yang akan pergi sekolah, juga mengganggunya perekonomian masyarakat dan roda perputaran pemerintahan terancam lumpuh,
Untuk mencapai ke desa sebrangnya masyarakat melewati sungai dengan cara memakai getek, namun ada juga yang nekat menyebrangi jembatan yang menyisakan pinggirnya saja.
Camat Ueesi Husen Mengungkapkan jembatan tersebut sudah beberapa kali diperbaiki oleh pemkab Koltim dan swadaya masyarakat, namun tidak bertahan lama karena kondisi sungai tersebut yang cukup deras, jika banjir jembatan pun ikut terbawa arus, Kamis (19/01).
“Pembenahan atau perbaikan sudah dilakukan melalui Pemkab Koltim ataupun Swadaya Masyarakat, namun ya gitu karena kondisinya sungai cukup deras kalau banjir ya rusak lagi,”katanya.
Husen menjelaskan Jembatan yang lebarnya 50 Meter dan kedalaman 3 meter akses satu – satunya dari 3 Desa tersebut,
“Itu akses satu – satunya jembatan penghubung, saat ini belum banjir jadi masih bisa lewat sungai kalau banjir air bisa meluap sampai 5 meter dari dasar sungai, ga bakal bisa dilalui, 3 Desa bisa terisolir ”.ungkapnya.
Harapan Husen mewakili masyarakat Uessi, pemerintah daerah sampai pusat untuk turun tangan, membuat jembatan permanen pasalnya beberapa jembatan yang ambruk terbuat dari kayu dan rawan hanyut terbawa banjir.
“Harapan kami pemerintah pusat terlebihnya di PUPR untuk turun membangun jembatan permanen, kalau dari kayu ada banjir ambruk lagi. Jembatan ini sangat penting buat masyarakat anak – anak sekolah juga menggunakan jembatan tersebut kasihan kan, anak sekolah mau pergi ke sekolah harus menyebrang sungai dulu karena jembatanya ambruk,” katanya.
Jembatan tersebut dibangun sejak bencana banjir di tahun 2019 silam oleh Pemda Koltim, melalui Dinas BPBD Koltim sebanyak 5 unit jembatan termasuk jembatan yang terletak di Desa Alaaha diantaranya Desa Tongauna, Desa Wesinggote, Desa Konawendepiha, Desa Silui dan Desa Alaaha itu sendiri.